Monday, June 25, 2018

...

Mendiagnosa Kerusakan Pada Laptop Bag 1

HugoBremmer | 1:08 PM |

Kali ini kami akan memberikan tanda tanda kerusakan pada laptop secara umum, sehingga anda dapat memprediksi bagian mana pada laptop yang rusak dan harus diperbaiki. sehingga anda dapat memperkirakan biaya yang harus dikeluarkan saat perbaikan. dan meminimalisir kesalahan dalam eksekusi ketika proses perbaikan.


mengatasi kerusakan bios
IC EEPROM
  1. Kerusakan pada BIOS ( Basic Input Output System)
Bios merupakan Software yang mengatur fungsi dasar dari perangkat keras atau sering disebut hardware. Bios ini terinstall di dalam chip yang di sebut sebagai EEPROM (adalah sejenis chip memori yang tidak dapat dihapus, yang digunakan untuk menyimpan data konfigurasi pada alat-alat elektronik. yang tetap aktif meskipun sumber daya diputuskan).

Pada EEPROM ini sumber daya disuplai dari bateri kecil yang tertanam di mainboard yang biasa disebut baterai CMOS (complementary metal-oxide-semiconductor). Baterai ini berbentuk bulat pipih semacam baterai jam tangan namun lebih besar. dengan adanya baterai CMOS ini pengaturan pada BIOS dapat tetap tersimpan. seperti jam, tanggal, tahun, password, dan pengaturan lain yang di setting oleh pengguna. sehingga jika baterai ini dilepas maka pengaturan akan kembali ke pengaturan default.

Pada komputer atau laptop EEPROM kebanyakan berbentuk chip dengan jumlah kaki 8 di samping kiri kanan atau lebih banyak lagi. kebanyakan IC EEPROM pada laptop atau komputer menggunakan produk dari Windbond,dan MX, juga ada yang menggunakan Atmega, cFeon, SST, PMC, dan lainnya mesti agak jarang dijumpai. IC ini umumnya terletak tidak jauh dari baterai CMOS.

IC EEPROM bisa di hapus dan di tulis ulang menggunakan alat EEPROM programmer (banyak dijual dengan harga yang bervariasi, dari sekitar 150ribu rupiah sampai diatas satu juta rupiah). jika kondisi software sudah terlanjur korup. atau bisa di update menggunakan flashdisc atau CD jika belum terjadi masalah pada program bios.

untuk meng akses program BIOS, ketika laptop atau pc dinyalakan bisa dilakukan dengan menekan tombol delete,atau F2 tergantung dari merek komputer. dan anda dapat mengatur program dasar pengatur hardware ini.

Progarm bios yang sering digunakan sendiri kebanyakan dijumpai ada 4 jenis yaitu AMI BIOS, IBM BIOS, PHOENIX BIOS, dan AWARD BIOS. setiap bios ini memiliki tanda tanda sendiri dalam memberikan peringatan kerusakan pada hardware.

Kerusakan pada IC atau program yang tertanam di IC EEPROM ini pada umumnya mengakibatkan laptop atau komputer sama sekali tidak mau menyala, dan ketika dinyalakan hanya indikator LED power saja yang nyala. Atau komputer akan menyala sebentar dan kemudian langsung mati tanpa adanya indikator aktifitas yang tampil di monitor.

hal ini terjadi karena hardware tidak dapat bekerja karena tidak mendapatkan perintah dari program BIOS. untuk dapat bekerja suatu hardware yang tertanam pada perangkat komputer harus melalui perintah dari program BIOS, program ini memerintahkan suplay daya / powes suplay memberikan tegangan kepada komponen inti semacam IC controler sehingga prosesor, ram, dan VGA bisa bekerja.

Jika kerusakan pada program bios ini belum terlalu berat dapat diatasi dengan mengosongkan tegangan yang tersisa di komponen mainboard. seperti melepas baterai CMOS, melakukan Clear Cmos, mengosongkan tengangan yang tersimpan pada tiap solid capasitor/ electrolit capasitor dengan melepas sumberdaya, baterai CMOS dan setelah itu menekan tombol power beberapa menit, namun jika tetap tidak bisa, bisa dilakukan dengan cara nenyambung kutup positif dan negatif pada tempat menempelnya baterai CMOS dalam waktu beberapa menit. bisa juga dengan merendam mainboard setelah melepas komponen ram dan prosesor ke dalam air dan kemudian dikeringkan kembali. cara ini dilakukan untuk mengatasi terhambatnya laju arus ke komponen yang diperintahkan oleh program BIOS.

Namun jika tidak bisa anda harus melepas IC EEPROM dan melakukan flashing pada IC EEPROM dengan bantuan alat EEPROM programmer dengan mendownload program bios sesuai dengan jenis laptop masing masing ( Program BIOS harus sesuai dengan tipe laptop atau mainboard masing masing, kesalahan memilih program bios mengakibatkan BIOS tidak dapat membaca komponen pada mainboard dan laptop atau komputer tidak akan menyala) kemudian memasang lagi setelah proses flashing selesai. untuk pemasangan kembali jangan sampai terbalik pada pin kaki IC.

jika hal terakir sudah anda lakukan dan ternyata masih belum menyelesaikan permasalahan maka ada harus meneliti komponen lainnya. namun jika kerusakat terdpat pada BIOS maka laptop atau komputer anda akan kembali menyala seperti sedia kala.


Share this article

0 comments:

Post a Comment